Ini Blog ?? * jadi apaan kalau bukan blog*... Mengenal dari warna yang berbeda..=)) Inilah aku, kau dan mereka..Berbagi tawa__sedih__duka__pengalaman__harapan__semangaaadd__cerita nguuuaak penting__kicau yang kacau__semoga ada banyak kebaikan didalam nya..^^)) Hidup Petani Indonesia....*Lhooh#??
Kamis, 27 Desember 2012
Rabu, 26 Desember 2012
Cahaya Mata ku
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu
bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah
sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah
giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku
tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan
bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam
diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa
setengah mati, hatiku
seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong
melompong, hilang
isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang
jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang
telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak
megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku
lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari,
bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia
padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau
ajarkan aku
kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga
aku mampu mencintaimu
seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan
kembali pada-Nya,
kau dulu tiada
untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku,
penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari
surgaku ….
BJ.HABIBIE
Selasa, 25 Desember 2012
Minggu, 03 Juni 2012
Bismillahirrahmanirrahim….
Berawal dari Seminar Kewirausahaan “Mari Berkarya menjadi Penulis Mandiri” bersama Ust. Salim A Fillah, maka aku akan menuliskan segalanya, ya apapun namanya itu, yang terjadi dalam kehidupan ku, akau akan berkarya lewat kata-kata , belajar menebar kebaikan kepada sesiapa pun yang aku tak mengenalnya. Maka aku akan bergelora dalam kebaikan dan kebermanfaatan, moga menuai keberkahan dari Allah, moga menjadi amal yang nantinya menolongku di Akhirat..
Sepenuh cinta,
Ruhmi Annisa’ JKasim
Berawal dari Seminar Kewirausahaan “Mari Berkarya menjadi Penulis Mandiri” bersama Ust. Salim A Fillah, maka aku akan menuliskan segalanya, ya apapun namanya itu, yang terjadi dalam kehidupan ku, akau akan berkarya lewat kata-kata , belajar menebar kebaikan kepada sesiapa pun yang aku tak mengenalnya. Maka aku akan bergelora dalam kebaikan dan kebermanfaatan, moga menuai keberkahan dari Allah, moga menjadi amal yang nantinya menolongku di Akhirat..
Sepenuh cinta,
Ruhmi Annisa’ JKasim
Minggu, 04 Maret 2012
Waspadai Langkah-Langkah Syetan!
27/1/2012 | 03 Rabbi al-Awwal 1433 H |
Oleh: Asfuri Bahri, Lc Memang, Al-Qur’an tuhtak henti-hentinya menerbitkan decak kagum bagi yang mentadabburinya. Bagai lautan luas, semakin diselami, semakin banyak rahasia terkuak. Asyik, mengajak kita melanglang-buana pada naikan dan turunannya. bagai bukti dan ngarai. Detail, seluruh ibarat-ibaratnya begitu rinci menggambarkan hakikat kehidupan. Bagai lukisan, ceruk-ceruknya nampak jelas saat di-zoom. Sayang kita tidak bisa bahasa Arab. Atau kalau bisa pun tidak menguasai balaghah dan fashahah secara baik. Maka tak heran jika dalam sejarah kita temukan orang-orang Arab, yang kafir sekalipun, mengakui keagungan Al-Qur’an dari sisi bahasanya. Lalu kalau ada rezki hidayah, ia akan mengatakan, “Ini tentu bukan kata-kata Muhammad, ini kata Tuhan-nya Muhammad.”
Bagi yang hatinya tertutup dari cahaya
hidayah, ia akan mengatakan, “Kata-katanya adalah sihir, yang bisa
memisahkan antara orang tua dengan anaknya, suami dengan istrinya, dan
saudara dengan saudaranya.”
Al-Qur’an, ya Allah senang banget punya Al-Qur’an, yang dipelihara Allah sampai hari Kiamat. Yang tak ada perubahan pada surat, ayat, kata, bahkan huruf-hurufnya. Yang kalau ada yang mau coba-coba merubahnya, pasti deh akan ketahuan. Salah satu bentuk penjagaan Allah adalah dengan banyaknya orang yang menghapal Al-Qur’an. Hebatnya lagi, banyak di antara yang menghapalnya itu tidak mengerti bahasa Arab. Ini mungkin mukjizat tersendiri. Gak ngerti, tapi hapal. Kayak orang ngapalin suara burung aja. Sedangkan banyak teks yang dimengerti saja sedikit orang yang hapal. Ada gak yang hapal UUD 45, kayaknya gak ada. Wallahu A’lam. Mungkin pemerintah Indonesia perlu menyelenggarakan acara lomba Tahfizh UUD 45, biar warga negaranya mau menghapal. Hehehe.
Saya tadi mau ngomongin detail-detail bahasa Al-Qur’an. Mungkin semuanya detail. Semuanya rinci. Soalnya saya belum mentadabburi semuanya. Sebut saja misalnya firman Allah,
“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan…” (QS. Al-Baqarah: 208).
Allah menggunakan kata khuthuwat. Yang artinya langkah-langkah, tahap-tahap, rencana demi rencana, khuthwatan khuthwatan. Pakai jama’, bukan mufrad. Subhanallah.
Syetan memang mengajak mangsanya melakukan dosa dan kemaksiatan. Kalau bisa langsung dosa syirik yang gak bakalan diampuni sama Allah. Yang untuk itu tidak langsung dijorokin ke dosa-dosa tersebut. Ia pakai strategi dan menggunakan tahapan-tahapan, digiring dulu mangsanya untuk melakukan muqaddimah-muqaddimah. Awalnya mungkin baik, mulia, tulus, indah. Mungkin ini sebagai tes untuk melakukan tahapan-tahapan berikutnya.
Apalagi pada ayat tadi yang panggil Allah orang-orang yang beriman. Yang dalam hati mereka sudah ada iman. Sekecil apapun keimanan itu, masih takut sama dosa, masih malu sama kemaksiatan. Makanya syetan pakai strategi dan tahapan-tahapan. Tidak mungkin ia langsung menyuruh orang beriman langsung melakukan zina, misalnya, na’udzu billah. Atau langsung menyembah berhala. Atau langsung korupsi. Atau langsung membunuh. Karena orang beriman tahu dosa-dosa itu.
Untuk perbuatan zina misalnya, mungkin syetan pakai langkah-langkah yang baik pada awalnya, silaturahim lawan jenis, ta’aruf, saling mengingatkan dalam kebaikan, bangunin qiyamul-lail, ngingetin pengajian, ah macem-macem dah. Jika sukses, ia akan mengajaknya menggunakan langkah-langkah follow up-nya, dan seterusnya dan seterusnya. Saya juga gak tau persis, langkah-langkah apa selanjutnya, tentu ini rahasia syetan.
Pokoknya kita harus waspada saja. Kalau ujung-ujung adalah kemaksiatan dan dosa, nah pasti itu langkah-langkah syetan, khuthuwat syaithan. Terhadap masing-masing orang bisa jadi berbeda-beda langkah dan strateginya, juga mungkin beda sasarannya dosanya. Ingat kan kisah pendeta Barsisa? Ingat juga kisah Al-Abid An-Nasik yang akhirnya gak jadi menebang pohon yang dijadikan sesembahan itu? Wallahu A’lam.
Al-Qur’an, ya Allah senang banget punya Al-Qur’an, yang dipelihara Allah sampai hari Kiamat. Yang tak ada perubahan pada surat, ayat, kata, bahkan huruf-hurufnya. Yang kalau ada yang mau coba-coba merubahnya, pasti deh akan ketahuan. Salah satu bentuk penjagaan Allah adalah dengan banyaknya orang yang menghapal Al-Qur’an. Hebatnya lagi, banyak di antara yang menghapalnya itu tidak mengerti bahasa Arab. Ini mungkin mukjizat tersendiri. Gak ngerti, tapi hapal. Kayak orang ngapalin suara burung aja. Sedangkan banyak teks yang dimengerti saja sedikit orang yang hapal. Ada gak yang hapal UUD 45, kayaknya gak ada. Wallahu A’lam. Mungkin pemerintah Indonesia perlu menyelenggarakan acara lomba Tahfizh UUD 45, biar warga negaranya mau menghapal. Hehehe.
Saya tadi mau ngomongin detail-detail bahasa Al-Qur’an. Mungkin semuanya detail. Semuanya rinci. Soalnya saya belum mentadabburi semuanya. Sebut saja misalnya firman Allah,
“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan…” (QS. Al-Baqarah: 208).
Allah menggunakan kata khuthuwat. Yang artinya langkah-langkah, tahap-tahap, rencana demi rencana, khuthwatan khuthwatan. Pakai jama’, bukan mufrad. Subhanallah.
Syetan memang mengajak mangsanya melakukan dosa dan kemaksiatan. Kalau bisa langsung dosa syirik yang gak bakalan diampuni sama Allah. Yang untuk itu tidak langsung dijorokin ke dosa-dosa tersebut. Ia pakai strategi dan menggunakan tahapan-tahapan, digiring dulu mangsanya untuk melakukan muqaddimah-muqaddimah. Awalnya mungkin baik, mulia, tulus, indah. Mungkin ini sebagai tes untuk melakukan tahapan-tahapan berikutnya.
Apalagi pada ayat tadi yang panggil Allah orang-orang yang beriman. Yang dalam hati mereka sudah ada iman. Sekecil apapun keimanan itu, masih takut sama dosa, masih malu sama kemaksiatan. Makanya syetan pakai strategi dan tahapan-tahapan. Tidak mungkin ia langsung menyuruh orang beriman langsung melakukan zina, misalnya, na’udzu billah. Atau langsung menyembah berhala. Atau langsung korupsi. Atau langsung membunuh. Karena orang beriman tahu dosa-dosa itu.
Untuk perbuatan zina misalnya, mungkin syetan pakai langkah-langkah yang baik pada awalnya, silaturahim lawan jenis, ta’aruf, saling mengingatkan dalam kebaikan, bangunin qiyamul-lail, ngingetin pengajian, ah macem-macem dah. Jika sukses, ia akan mengajaknya menggunakan langkah-langkah follow up-nya, dan seterusnya dan seterusnya. Saya juga gak tau persis, langkah-langkah apa selanjutnya, tentu ini rahasia syetan.
Pokoknya kita harus waspada saja. Kalau ujung-ujung adalah kemaksiatan dan dosa, nah pasti itu langkah-langkah syetan, khuthuwat syaithan. Terhadap masing-masing orang bisa jadi berbeda-beda langkah dan strateginya, juga mungkin beda sasarannya dosanya. Ingat kan kisah pendeta Barsisa? Ingat juga kisah Al-Abid An-Nasik yang akhirnya gak jadi menebang pohon yang dijadikan sesembahan itu? Wallahu A’lam.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/01/18294/waspadai-langkah-langkah-syetan/#ixzz1o7Elq8rt
Langganan:
Postingan (Atom)