Kamis, 27 Desember 2012

Libur Telah Tiba....Hati ku Gembira..

Liburan.....

Oh Liburan...

Ngapainnnn????

ke Ladang bersama Bunda dan Adik-Adik...

Tanam Kacang...

Kacang dtanam..

Bismillah...

Semoga tumbuh dan membersemi...




Rabu, 26 Desember 2012

Cahaya Mata ku



 Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
 Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
 dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
 dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

 Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
 adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam
 diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa
 setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong
 melompong, hilang isi.

 Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
 Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
 pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
 aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

 Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
 tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
 mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau
 ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga
 aku mampu mencintaimu seperti ini.

 Selamat jalan,
 Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
 kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

 selamat jalan sayang,

 cahaya mataku, penyejuk jiwaku,

 selamat jalan,

 calon bidadari surgaku ….

 BJ.HABIBIE

Selasa, 25 Desember 2012

Dumai, senja ku gerimis..



Dan gerimis pun menyirami bumi

Menyuburkan harap pada hati-hati yang bertaut pada janji-Nya

Ada barakah dalam rintik lembut membelai bumi

Ada doa terijabah dalam merdu riuh kedatanganya


Minggu, 03 Juni 2012

Bismillahirrahmanirrahim….

Berawal dari Seminar Kewirausahaan “Mari Berkarya menjadi Penulis Mandiri” bersama Ust. Salim A Fillah, maka aku akan menuliskan segalanya, ya apapun namanya itu, yang terjadi dalam kehidupan ku, akau akan berkarya lewat kata-kata , belajar menebar kebaikan kepada sesiapa pun yang aku tak mengenalnya. Maka aku akan bergelora dalam kebaikan dan kebermanfaatan, moga menuai keberkahan dari Allah, moga menjadi amal yang nantinya menolongku di Akhirat..

Sepenuh cinta,
Ruhmi Annisa’ JKasim

Minggu, 04 Maret 2012

Waspadai Langkah-Langkah Syetan!


27/1/2012 | 03 Rabbi al-Awwal 1433 H |
Oleh: Asfuri Bahri, Lc

Memang, Al-Qur’an tuhtak henti-hentinya menerbitkan decak kagum bagi yang mentadabburinya. Bagai lautan luas, semakin diselami, semakin banyak rahasia terkuak. Asyik, mengajak kita melanglang-buana pada naikan dan turunannya. bagai bukti dan ngarai. Detail, seluruh ibarat-ibaratnya begitu rinci menggambarkan hakikat kehidupan. Bagai lukisan, ceruk-ceruknya nampak jelas saat di-zoom. Sayang kita tidak bisa bahasa Arab. Atau kalau bisa pun tidak menguasai balaghah dan fashahah secara baik. Maka tak heran jika dalam sejarah kita temukan orang-orang Arab, yang kafir sekalipun, mengakui keagungan Al-Qur’an dari sisi bahasanya. Lalu kalau ada rezki hidayah, ia akan mengatakan, “Ini tentu bukan kata-kata Muhammad, ini kata Tuhan-nya Muhammad.”
Bagi yang hatinya tertutup dari cahaya hidayah, ia akan mengatakan, “Kata-katanya adalah sihir, yang bisa memisahkan antara orang tua dengan anaknya, suami dengan istrinya, dan saudara dengan saudaranya.”
Al-Qur’an, ya Allah senang banget punya Al-Qur’an, yang dipelihara Allah sampai hari Kiamat. Yang tak ada perubahan pada surat, ayat, kata, bahkan huruf-hurufnya. Yang kalau ada yang mau coba-coba merubahnya, pasti deh akan ketahuan. Salah satu bentuk penjagaan Allah adalah dengan banyaknya orang yang menghapal Al-Qur’an. Hebatnya lagi, banyak di antara yang menghapalnya itu tidak mengerti bahasa Arab. Ini mungkin mukjizat tersendiri. Gak ngerti, tapi hapal. Kayak orang ngapalin suara burung aja. Sedangkan banyak teks yang dimengerti saja sedikit orang yang hapal. Ada gak yang hapal UUD 45, kayaknya gak ada. Wallahu A’lam. Mungkin pemerintah Indonesia perlu menyelenggarakan acara lomba Tahfizh UUD 45, biar warga negaranya mau menghapal. Hehehe.
Saya tadi mau ngomongin detail-detail bahasa Al-Qur’an. Mungkin semuanya detail. Semuanya rinci. Soalnya saya belum mentadabburi semuanya. Sebut saja misalnya firman Allah,
“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan…” (QS. Al-Baqarah: 208).
Allah menggunakan kata khuthuwat. Yang artinya langkah-langkah, tahap-tahap, rencana demi rencana, khuthwatan khuthwatan. Pakai jama’, bukan mufrad. Subhanallah.
Syetan memang mengajak mangsanya melakukan dosa dan kemaksiatan. Kalau bisa langsung dosa syirik yang gak bakalan diampuni sama Allah. Yang untuk itu tidak langsung dijorokin ke dosa-dosa tersebut. Ia pakai strategi dan menggunakan tahapan-tahapan, digiring dulu mangsanya untuk melakukan muqaddimah-muqaddimah. Awalnya mungkin baik, mulia, tulus, indah. Mungkin ini sebagai tes untuk melakukan tahapan-tahapan berikutnya.
Apalagi pada ayat tadi yang panggil Allah orang-orang yang beriman. Yang dalam hati mereka sudah ada iman. Sekecil apapun keimanan itu, masih takut sama dosa, masih malu sama kemaksiatan. Makanya syetan pakai strategi dan tahapan-tahapan. Tidak mungkin ia langsung menyuruh orang beriman langsung melakukan zina, misalnya, na’udzu billah. Atau langsung menyembah berhala. Atau langsung korupsi. Atau langsung membunuh. Karena orang beriman tahu dosa-dosa itu.
Untuk perbuatan zina misalnya, mungkin syetan pakai langkah-langkah yang baik pada awalnya, silaturahim lawan jenis, ta’aruf, saling mengingatkan dalam kebaikan, bangunin qiyamul-lail, ngingetin pengajian, ah macem-macem dah. Jika sukses, ia akan mengajaknya menggunakan langkah-langkah follow up-nya, dan seterusnya dan seterusnya. Saya juga gak tau persis, langkah-langkah apa selanjutnya, tentu ini rahasia syetan.
Pokoknya kita harus waspada saja. Kalau ujung-ujung adalah kemaksiatan dan dosa, nah pasti itu langkah-langkah syetan, khuthuwat syaithan. Terhadap masing-masing orang bisa jadi berbeda-beda langkah dan strateginya, juga mungkin beda sasarannya dosanya. Ingat kan kisah pendeta Barsisa? Ingat juga kisah Al-Abid An-Nasik yang akhirnya gak jadi menebang pohon yang dijadikan sesembahan itu? Wallahu A’lam.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/01/18294/waspadai-langkah-langkah-syetan/#ixzz1o7Elq8rt