Senin, 15 Juli 2013

Yang tercatat untuk direnungi - Naungan cinta penduduk langit

Bismillah..

اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمنُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى اِرْحَمُوْا مَنْ فِي الاَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَآءِ

Para penyayang itu akan disayangi oleh Yang Maha Penyayang Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi. Sayangilah olehmu sekalian makhluk yang ada di bumi, niscaya akan menyayangi kamu sekalian makhluk yang ada di langit. [HR. Abu Daud dan Tarmidzi]


الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أهل الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ أهل السَّمَاء

Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah penduduk bumi niscaya penduduk langit pun akan menyayangi kalian. [HR. Ahmad]

Pengertian dari hadits ini adalah bahwa orang-orang yang sayang kepada makhluk yang ada di bumi dari manusia dan binatang yang tidak diperintah membunuhnya dengan berbuat baik kepadanya, maka Dzat Yang Maha Penyayang akan berbuat baik kepada mereka. Sayangilah olehmu sekalian siapa saja yang kamu sekalian mampu menyayangi mereka dari jenis-jenis makhluk Allah ta’ala, meskipun makhluk yang tidak berakal, dengan mengawsihi mereka dan berdoa bagi mereka dengan rahmat dan ampunan, niscaya para malaikat akan memohonkan ampun bagi kamu sekalian.

Termasuk apa yang di bumi adalah segala tanaman dan juga makhluq tak bernyawa seperti tanah, batu, air, dan udara. Jika kita menyayangi itu semua, maka Allah pun menyayangi kita. Jika Allah menyayangi kita, maka seluruh malaikat pun akan menyayangi kita, dan kemudian diilhamkan kepada makhluq yang di bumi agar menerima kita.

إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ الْعَبْدَ نَادَى جِبْرِيلَ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحْبِبْهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ فَيُنَادِي جِبْرِيلُ فِي أَهْلِ السَّمَاءِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ

Apabila Allah mencintai seorang hamba-Nya, Dia menyeru Jibril: “Sesungguhnya Allah mencintai si anu maka cintailah dia.” Maka jibril mencintai hamba itu lalu Jibril berseru kepada penduduk langit: “Sesungguhnya Allah mencintai si anu, maka cintailah dia.” Maka seluruh penduduk langit mencintai hamba itu, kemudian orang itu pun dijadikan bisa diterima oleh penduduk bumi. [HR. Bukhari dari Abu Hurairah]

Imam Al Ghozali telah dimimpikan dalam tidur lalu dikatakan kepadanya: “Apakah yang diperlakukan oleh Allah SWT kepadamu?”
Beliau berkata: “Aku telah dihadapkan kehadapan Allah SWT seraya Allah SWT berfirman kepadaku: “Sebab apa engkau dihadapkan kepada-Ku?” Maka aku mulai menyebutkan amal-amalku.
Kemudian Allah SWT berfirman: “Aku tidak menerima amal-amal tersebut. Sesungguhnya yang Aku terima dari kamu hanyalah pada suatu hari ada sekor lalat yang hinggap pada tinta penamu untuk meminum tinta tersebut, sedangkan engkau tengah menulis, lalu engkau berhenti menulis karena sayangmu pada lalat tersebut sehingga lalat tersebut dapat mengambil bagiannya”.
Allah SWT berfirman: “Wahai para malaikat, bawalah hamba-Ku Al Ghozali ini ke dalam surga!”

Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepadaku Malik dari Sumayya bekas budak Abu Bakr, dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pada suatu ketika ada seorang laki-laki sedang berjalan melalui suatu jalan, lalu dia merasa sangat kehausan. Kebetulan dia menemukan sebuah sumur, maka dia turun ke sumur itu untuk minum. Setelah keluar dari sumur, dia melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan. Orang itu berkata dalam hatinya; ‘Alangkah hausnya anjing itu, seperti yang baru aku alami.’ Lalu dia turun kembali ke sumur, kemudian dia menciduk air dengan sepatunya, dibawanya ke atas dan diminumkannya kepada anjing itu. Maka Allah berterima kasih kepada orang itu (diterima-Nya amalnya) dan diampuni-Nya dosanya.’ Para sahabat bertanya; ‘Ya, Rasulullah! Dapat pahalakah kami bila menyayangi hewan-hewan ini? ‘ Jawab beliau: ‘Ya, setiap menyayangi makhluk hidup adalah berpahala.” (HR. Bukhari)

Jumat, 28 Juni 2013

Menikah pun Perlu Ilmu

Dalam isyarat Nabi tentang nikah, ialah sunnah teranjur yang memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati. Maka nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan dan persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekadar mau. “Ba`ah” adalah parameter kesiapannya. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekadar memperturutkan kemauan.

Persiapan nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal “ba`ah” dalam hadis itu adalah “kemampuan seksual”. Imam Asy-Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram, menambahkan makna “ba`ah” yakni: kemampuan memberi mahar dan nafkah. Mengompromikan “ba`ah” di makna utama (seksual) dan makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh.

Jika kesiapan nikah diukur dengan “ba`ah”, maka persiapannya adalah proses perbaikan diri yang tak pernah usai. Ia terus seumur hidup. Izinkan saya membagi persiapan nikah dalam 5 ranah: ruuhiyyah (spiritual), ‘ilmiyyah (pengetahuan), jasadiyyah (fisik), maaliyyah (finansial), ijtimaa’iyyah (sosial).

Persiapan nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 tahun, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 tahun, maka tak bisa disebut tergesa. Sebaliknya, ada orang yang nikahnya umur 30 tahun, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 tahun. Itu namanya tergesa-gesa.

Kita mulai dari yang pertama; persiapan ruuhiyyah. Ialah yang paling mendasar. Segala persiapan nikah lainnya berpijak pada yang satu ini. Persiapan ruuhiyyah (spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian dan tanggung jawab hidup yang lebih berlipat, berkelindan. Surat Ali Imran ayat 14: Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi.

Sebelum nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH. Maka termakna jua dalam persiapan ruuhiyyah terkait nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu. SABAR dan SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih dan kurangnya.

Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, dan dukung penuh perjuangan. Tetapi tak semua lelaki mampu beristri jauh lebih tua. Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tetapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya yang sampai banting piring di depan tamu.

Persiapan ruuhiyyah nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa yang diperoleh, menuju yang apa akan dibaktikan. Jika nikah masih terbayang: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, dan tukang cuci. Berobsesilah dalam nikah. “Apa obsesimu?”

Obsesi sebagai persiapan ruuhiyyah nikah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/istri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu? Usai itu, di antara persiapan ruuhiyyah nikah adalah menata ketundukan pada segala ketentuan-Nya dalam rumah tangga dan masalah-masalahnya.

Lalu persiapan ‘ilmiyyah tsaqafiyyah (pengetahuan) nikah, meliput banyak hal semisal fikih, komunikasi pasangan, parenting, manajemen, dsb. Bukan Ustadz pun, tiap Muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar’i yang dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumah tangga bukan karena ada maksud jahat, melainkan maksud baik yang kurang ilmu nikah.

Sungguh harus diilmui bahwa lelaki dan perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami dan bersinergi. Contoh beda hadapi masalah dan tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi.

Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai”. Konflik pasti meraja. Suami pulang dengan masalah berat disambut istri yang memaksa ingin tahu dan dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri dan bersolusi.

Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dari Hira’ dengan panik dan resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri dan kontemplasi. Sebaliknya, istri yang sedang ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. Istri: Mas aku capek, rumah berantakan bla bla bla. Suami: OK, kita cari pembantu. Istri: Oh, jadi aku dianggap pembantu?! Suami: Lho, kok…?!

BEDA lagi: Suami single tasking, bisa marah kalau istrinya yang multitasking memintanya kerjakan beberapa hal berrangkai-rangkai. BEDA lagi: istri sering berkalimat tak langsung yang tak difahami suami. Istri: Mas, Salma belum dijemput, aku masih harus masak! Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri. Dijamin para istri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma!

BEDA. Bagi suami masalah harus disederhanakan (spiral ke dalam). Bagi istri, tiap detail dan keterkaitan sangat penting (spiral keluar). Dan banyak lagi BEDA yang jika tak diilmui potensial jadi masalah serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta.

Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jadi suami/istri, tiba-tiba sudah jadi ayah/ibu. Maka segeralah belajar jadi orangtua. Anak adalah karunia yang hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. Hadis: Renggutan kasar pada bayi membekas di jiwa.

Uji kecil buat calon ibu dan ayah: “Apa yang Anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?” LAZIM: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” Anak belajar untuk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya. LAZIM: “Iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” Anak belajar salahkan keadaan sekitar untuk excuse dari kurangnya ikhtiyar. LAZIM: “Hmm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sudah tua dan sakit-sakitan. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bagi masa depan anak kita. Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta dan tipu) dalam takwa (Q.s. an-Nisaa` [4]: 9).

Kita masuk persiapan jasadiyyah (fisik) untuk nikah. Ini juga perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, dan ketenangan. Awal-awal, periksa dan konsultasilah ke dokter atas termungkinnya segala penyakit tubuh, lebih-lebih yang terkait kesehatan reproduksi. Pernikahan itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi dan rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah juga hal yang utama.

Fisik kita dan pasangan bertanggung jawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya dan staminanya sejak sekarang. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tanggung jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus.
Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah nikah. Jadi, target persiapan fisik nikah itu 3 tingkatan, PRIMER: sehat dan aman penyakit; SEKUNDER: bugar dan tangkas; TERSIER: beauty dan charm.

Selanjutnya, persiapan maaliyyah (finansial), ini yang paling sering menghantui dan membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. Yang tepat bicara persiapan maaliyyah ini sebenarnya Ust. Ahmad Gozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dengan ilmu yang dangkal.

Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan dan penegasan kepemimpinan suami. Ingat dan catat. Persiapan finansial menikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, dan kendaraan yang harus Anda punya. Persiapan finansial menikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, dan kemampuan kelola sejumlah apa pun ia. Maka memulai pernikahan, BUKAN soal apa Anda sudah punya tabungan, rumah, dan kendaraan. Ia soal kompetensi dan kehendak baik menafkahi.

Ali ibn Abi Thalib memulai nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dan lain sebagainya dari sumbangan kawan dihitung utang oleh Nabi. Tetapi Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. Maka sesudah kompetensi dan kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja—apa pun ia—iman menuntun: nikah itu buat kaya (Surat An-Nuur ayat 32). Agak malu, Salim juga minus saat nikah; utang yang terencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. Tetapi Allah Mahakaya, dan nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya istri menjadi penyemangat; utang itu selesai dalam 2 bulan.

Buatlah proyeksi nafkah nikah secara ilmiah dan executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dalam hitungan, tapi siaplah dengan kejutan-Nya. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan istri untuk hadapi lapang maupun sempitnya. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta.

Ketidakmapanan yang dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung terhadap serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat.

Persiapan nikah yang sering terabai ialah yang kelima ini: ijtimaa’iyyah (sosial). Pernikahan adalah peristiwa yang kompleks secara sosial. Sebuah pernikahan yang utuh punya visi dan misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan. Untuk itu, mereka yang akan menikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan. Membiasakan mengomunikasikan prinsip-prinsip yang diyakini terkait pernikahan dan kehidupan kepada orangtua bisa jadi bagian dari latihan.

Prinsip Al-Qur`an tentang hubungan dengan orangtua ialah ‘persahabatan’, wa shaahibhumaa (Surat Luqman ayat 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin menikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada orangtua secara makruf. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dsb.

Pernikahan kita harus hadir sebagai pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor. Mulailah dengan perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah nikah adalah yang paling berhak diundang. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jaga dengan perkenalan. Para tokoh: datangi silaturahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran.

Setelah itu, target besarnya adalah menjadikan pintu rumah kita sebagai yang paling pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. Tentu berat menopangnya sendiri. Maka yang harus kita punya bukan hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan saling menguatkan. Ilmuilah bagaimana cara menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dsb DEMI TETANGGA KITA.

Tampillah sebagai yang penting dan bermanfaat dalam hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. Tampillah sebagai yang terbaik sejangkau suai kemampuan; imam masjid, muadzin, guru TPA, bendahara RT, ketua RW, pendoa jenazah, dst. Tampillah sebagai yang paling besar kontribusi dalam kebaikan-kebaikan sosial: agustusan, syawalan, kerja bakti, arisan, pengajian, dst. Ringkas kata untuk persiapan sosial nikah ini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi dan keluarga yang AMAN, RAMAH, BERMANFAAT.

MenyimakKicau Merajut Makna by @salimafillah
http://www.proumedia.co.id

Menikah pun Perlu Ilmu

Dalam isyarat Nabi tentang nikah, ialah sunnah teranjur yang memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati. Maka nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan dan persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekadar mau. “Ba`ah” adalah parameter kesiapannya. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekadar memperturutkan kemauan.

Persiapan nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal “ba`ah” dalam hadis itu adalah “kemampuan seksual”. Imam Asy-Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram, menambahkan makna “ba`ah” yakni: kemampuan memberi mahar dan nafkah. Mengompromikan “ba`ah” di makna utama (seksual) dan makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh.

Jika kesiapan nikah diukur dengan “ba`ah”, maka persiapannya adalah proses perbaikan diri yang tak pernah usai. Ia terus seumur hidup. Izinkan saya membagi persiapan nikah dalam 5 ranah: ruuhiyyah (spiritual), ‘ilmiyyah (pengetahuan), jasadiyyah (fisik), maaliyyah (finansial), ijtimaa’iyyah (sosial).

Persiapan nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 tahun, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 tahun, maka tak bisa disebut tergesa. Sebaliknya, ada orang yang nikahnya umur 30 tahun, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 tahun. Itu namanya tergesa-gesa.

Kita mulai dari yang pertama; persiapan ruuhiyyah. Ialah yang paling mendasar. Segala persiapan nikah lainnya berpijak pada yang satu ini. Persiapan ruuhiyyah (spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian dan tanggung jawab hidup yang lebih berlipat, berkelindan. Surat Ali Imran ayat 14: Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi.

Sebelum nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH. Maka termakna jua dalam persiapan ruuhiyyah terkait nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu. SABAR dan SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih dan kurangnya.

Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, dan dukung penuh perjuangan. Tetapi tak semua lelaki mampu beristri jauh lebih tua. Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tetapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya yang sampai banting piring di depan tamu.

Persiapan ruuhiyyah nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa yang diperoleh, menuju yang apa akan dibaktikan. Jika nikah masih terbayang: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, dan tukang cuci. Berobsesilah dalam nikah. “Apa obsesimu?”

Obsesi sebagai persiapan ruuhiyyah nikah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/istri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu? Usai itu, di antara persiapan ruuhiyyah nikah adalah menata ketundukan pada segala ketentuan-Nya dalam rumah tangga dan masalah-masalahnya.

Lalu persiapan ‘ilmiyyah tsaqafiyyah (pengetahuan) nikah, meliput banyak hal semisal fikih, komunikasi pasangan, parenting, manajemen, dsb. Bukan Ustadz pun, tiap Muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar’i yang dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumah tangga bukan karena ada maksud jahat, melainkan maksud baik yang kurang ilmu nikah.

Sungguh harus diilmui bahwa lelaki dan perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami dan bersinergi. Contoh beda hadapi masalah dan tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi.

Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai”. Konflik pasti meraja. Suami pulang dengan masalah berat disambut istri yang memaksa ingin tahu dan dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri dan bersolusi.

Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dari Hira’ dengan panik dan resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri dan kontemplasi. Sebaliknya, istri yang sedang ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. Istri: Mas aku capek, rumah berantakan bla bla bla. Suami: OK, kita cari pembantu. Istri: Oh, jadi aku dianggap pembantu?! Suami: Lho, kok…?!

BEDA lagi: Suami single tasking, bisa marah kalau istrinya yang multitasking memintanya kerjakan beberapa hal berrangkai-rangkai. BEDA lagi: istri sering berkalimat tak langsung yang tak difahami suami. Istri: Mas, Salma belum dijemput, aku masih harus masak! Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri. Dijamin para istri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma!

BEDA. Bagi suami masalah harus disederhanakan (spiral ke dalam). Bagi istri, tiap detail dan keterkaitan sangat penting (spiral keluar). Dan banyak lagi BEDA yang jika tak diilmui potensial jadi masalah serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta.

Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jadi suami/istri, tiba-tiba sudah jadi ayah/ibu. Maka segeralah belajar jadi orangtua. Anak adalah karunia yang hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. Hadis: Renggutan kasar pada bayi membekas di jiwa.

Uji kecil buat calon ibu dan ayah: “Apa yang Anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?” LAZIM: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” Anak belajar untuk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya. LAZIM: “Iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” Anak belajar salahkan keadaan sekitar untuk excuse dari kurangnya ikhtiyar. LAZIM: “Hmm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sudah tua dan sakit-sakitan. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bagi masa depan anak kita. Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta dan tipu) dalam takwa (Q.s. an-Nisaa` [4]: 9).

Kita masuk persiapan jasadiyyah (fisik) untuk nikah. Ini juga perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, dan ketenangan. Awal-awal, periksa dan konsultasilah ke dokter atas termungkinnya segala penyakit tubuh, lebih-lebih yang terkait kesehatan reproduksi. Pernikahan itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi dan rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah juga hal yang utama.

Fisik kita dan pasangan bertanggung jawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya dan staminanya sejak sekarang. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tanggung jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus.
Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah nikah. Jadi, target persiapan fisik nikah itu 3 tingkatan, PRIMER: sehat dan aman penyakit; SEKUNDER: bugar dan tangkas; TERSIER: beauty dan charm.

Selanjutnya, persiapan maaliyyah (finansial), ini yang paling sering menghantui dan membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. Yang tepat bicara persiapan maaliyyah ini sebenarnya Ust. Ahmad Gozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dengan ilmu yang dangkal.

Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan dan penegasan kepemimpinan suami. Ingat dan catat. Persiapan finansial menikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, dan kendaraan yang harus Anda punya. Persiapan finansial menikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, dan kemampuan kelola sejumlah apa pun ia. Maka memulai pernikahan, BUKAN soal apa Anda sudah punya tabungan, rumah, dan kendaraan. Ia soal kompetensi dan kehendak baik menafkahi.

Ali ibn Abi Thalib memulai nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dan lain sebagainya dari sumbangan kawan dihitung utang oleh Nabi. Tetapi Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. Maka sesudah kompetensi dan kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja—apa pun ia—iman menuntun: nikah itu buat kaya (Surat An-Nuur ayat 32). Agak malu, Salim juga minus saat nikah; utang yang terencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. Tetapi Allah Mahakaya, dan nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya istri menjadi penyemangat; utang itu selesai dalam 2 bulan.

Buatlah proyeksi nafkah nikah secara ilmiah dan executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dalam hitungan, tapi siaplah dengan kejutan-Nya. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan istri untuk hadapi lapang maupun sempitnya. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta.

Ketidakmapanan yang dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung terhadap serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat.

Persiapan nikah yang sering terabai ialah yang kelima ini: ijtimaa’iyyah (sosial). Pernikahan adalah peristiwa yang kompleks secara sosial. Sebuah pernikahan yang utuh punya visi dan misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan. Untuk itu, mereka yang akan menikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan. Membiasakan mengomunikasikan prinsip-prinsip yang diyakini terkait pernikahan dan kehidupan kepada orangtua bisa jadi bagian dari latihan.

Prinsip Al-Qur`an tentang hubungan dengan orangtua ialah ‘persahabatan’, wa shaahibhumaa (Surat Luqman ayat 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin menikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada orangtua secara makruf. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dsb.

Pernikahan kita harus hadir sebagai pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor. Mulailah dengan perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah nikah adalah yang paling berhak diundang. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jaga dengan perkenalan. Para tokoh: datangi silaturahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran.

Setelah itu, target besarnya adalah menjadikan pintu rumah kita sebagai yang paling pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. Tentu berat menopangnya sendiri. Maka yang harus kita punya bukan hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan saling menguatkan. Ilmuilah bagaimana cara menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dsb DEMI TETANGGA KITA.

Tampillah sebagai yang penting dan bermanfaat dalam hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. Tampillah sebagai yang terbaik sejangkau suai kemampuan; imam masjid, muadzin, guru TPA, bendahara RT, ketua RW, pendoa jenazah, dst. Tampillah sebagai yang paling besar kontribusi dalam kebaikan-kebaikan sosial: agustusan, syawalan, kerja bakti, arisan, pengajian, dst. Ringkas kata untuk persiapan sosial nikah ini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi dan keluarga yang AMAN, RAMAH, BERMANFAAT.

MenyimakKicau Merajut Makna by @salimafillah
http://www.proumedia.co.id

Rabu, 12 Juni 2013

Kangennn Nuliss..

Assalamu'alaikum,wr,wb.

Hayyy....*pasang tampang polos+manis...#hadaaaauuh*
udah seabad rasanya nguuak ngotakngatik ne blogg..*bulukan daah*..
Apa kabar sobat pembaca ?? mogi2 sae kabeh yo..

Hemmm..sobat pembaca ada yang Ujian semester kah..? atau Ujian Proposal..atau Ujian Skripsi..atau penelitian..atau lagi puyeng mikirin kuliah yang belum kelar-kelar jugaaa....??? Sabar ya sobat pembaca..InsyaAllah ada waktu tepatnya..Tugas kita cuma berusaha dan menunjukan kepada Allah bahwa kita siap menerima kabar baik itu...InsyaAllah ada waktu tepatnya sob...
*garuk-garuk kepala ingat perjuangan TA dulu*

Oke lah..."spechleess" daaah buat perjuangan sobat-sobat yang sedang menuntut ilmu..semoga dimudahkan Allah ya sob...Semangadddd...^____^



#nenteng sendal.....pamittt dulu yaaahhhh#
  R-Jkasim

Yang tercatat untuk direnungi...

Bismillah..

"sesederhana apapun, kejarlah mimpimu"

Kalimat itu saya dapat dari kutipan sebuah buku..cukup menyita waktu memang..ya hampir semalaman saya memikirkan kalimat singkat itu...*huhuhu lebih dasyattt dari ungkapan cin**...heeuuuuhhh#apasiiih*
Subahanallah...ternayata sungguh dalam makna dari kalimat itu...

Ya..sesederhana apapun, kejarlah mimpi mu kawan..apapun itu...apapun yang membuat dirimu lebih bisa bermanfaat bagi orang lain (karena sebaik2 kita adalah yang paling bermanfaat bagi saudara kita), apapun yang membuat hati dan dirimu tersenyum tulus (karena kebahagiaan hakiki adalah ketika kita mampu dengan lapang tersenyum kepada diri kita), ya apapun itu kawan...kerjarlah..tak perlu menunggu esok...hari ini dan sekarang..kejarlah...bila kau bisa berlari..maka berlarilah..hingga tak terlihat lagi bayang mu, jika pun tak mampu maka berjalan cepatlah..kejarlah...bahagiakan hati mu..esok tak mampu memnjamin mentari masih bersinar untuk kita...

Bukankah hidup ini harus terus diperjuangkan..harus diteruskan...seberat apapun itu kawan..yakinlah Allah tidak pernah memberikan dugaan dalam hidup kita diluar kesanggupan kita..yang perlu kita lalukan adalah melapangkan hati dan pikiran kita...mengikhlaskan diri kita pada takdir yang telah Allah pilihkan untuk kita..berbaik sangka pada setiap rencana Allah..menjalani dengan kesyukuran..insyaAllah semua adalah yang terbaik yang Allah berikan untuk kita..percayalah kawan...semoga kita terhindar dari menduga-duga akan takdir kita, hingga membuat kita bersu'udzon terhadap hidup kta sendiri..na'uzubillah..

Yakinlah kawan..Allah dekat..dan sangat dekat..
mari tersenyum dan katakan pada diri " InsyaAllah..Allah selalu bersama ku, maka tidak ada yang perlu aku khawatirkan"

Yakinlah kebaikan apapun yang Allah takdirkan untuk kita, tidak akan pernah tertukar dengan orang lain..apapu itu..




Sepenuh cinta,
Ruhmi Annisa' JKasim


#meres sapu tangan....
*nangisssswoyyyy* .







Rabu, 20 Februari 2013

Menilai Diri Sendiri

Oleh: Ust. Anis Matta., Lc

Para pahlawan mukmin sejati selalu mengetahui kadar kepahlawanan dari setiap perbuatan dan karyanya. Maka tidak bisa membesar-besarkan nilai perbuatan dan karya mereka jika kadar kepahlawanan dalam perbuatan dan karyanya itu secara objektif memang tidak ada atau sedikit. Demikian pula sebaliknya.

Mereka juga mengetahui letak sisi kepahlawanan mereka. Sebab, tidak ada orang yang bisa menjadi pahlawan dalam segala hal. Maka, mereka menempatkan diri pada sisi dimana mereka bisa menjadi pahlawan. Mereka tidak pernah memaksakan kehendak dan juga tidak pernah melawan kodrat mereka. Mereka yang merasa hanya bisa menjadi pahlawan dalam perang, tidak akan pernah memaksakan diri menjadi pahlawan dalam ilmu pengetahuan.

Menilai diri sendiri adalah seni yang paling rumit dari sekian banyak keterampilan jiwa yang harus dimiliki seorang pahlawan. Sebab, inilah saat-saat yang paling menentukan sejarah kepahlawanan mereka, sekaligus menentukan jalan masuk mereka kepada sejarah sebagai pahlawan.

Seni ini dimulai dari pengamatan yang mendalam tentang peta diri sendiri. Setelah itu, berlanjut pada penemuan letak kepahlawanan mereka. Setiap ditahap ini, seni itu belum terlalu rumit. Seni itu akan menjadi rumit menakala memasuki penilaian tentang karya dan perbuatan mereka. Sebab, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk membesarkan dirinya sendiri melampaui kadar yang sebenarnya. Karenanya, letak kerumitan dari seni penilaian ini ada pada pertarungan antara kecenderungan membesarkan diri sendiri dengan keharusan bersikap objektif yang sudah menjadi sifat sejarah yang niscaya dalam menilai para pahlawan. Inilah pertarungan antara megalomania dengan objektivitas. Simaklah firman Allah tentang kecenderungan ini, “Jangan sekali - kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang bergembira dengan apa yang mereka kerjakan; janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dan siksa, dan bagi mereka siksaan yang pedih.” (Ali Imran: 188).

para ilmuwan mengalami pertarungan ini, ketika menilai manakah dari karya-karya mereka yang paling monumental dan dimanakah letak kedudukan karya-karya ilmiah mereka itu dihadapan para ilmuan lain yang sejenis. Para sastrawan mengalami pertarungan ini, ketika mereka menilai manakah karya-karya sastra mereka yang paling abadi dan dimanakah letak kedudukan karya sastra itu diantara karya-karya para sastrawan lainnya? Para pemimpin perang juga mengalami pertarungan ini, ketika menilai manakah pertarungan yang dimenangkannya yang paling monumental, dan dimanakah letak kehebatannya, jika dibanding kehebatan para pemimpin perang lainnya dalam jenis perang yang mereka menangkan? Para pemimpin politik dan dakwah juga mengalami pertarungan ini ketika mereka menilai jejak-jejak kepemimpinan mereka tentang dimanakah letak kehebatannya dan seperti apa nilai kehebatan itu dibanding jejak-jejak para pemimpin lain dalam bidang politik dan dakwah?

Mempertahankan objektifitas di depan godaan megalomania adalah pekerjaan jiwa yang paling rumit yang senantiasa akan dirasakan oleh para pahlawan. Cobalah simak cara seorang khalifah dari Zaman Abbasiyah menilai dirinya, “Saya tidak akan pernah bangga pada prestasi yang saya capai, tapi sebenarnya tidak saya rencanakan. Tapi saya juga tidak akan menyesali setiap kegagalan yang saya alami, selama saya sudah merencanakan semuanya dengan baik sebelum melakukannya.”


*posted by: pkspiyungan.blogspot.com

Rabu, 13 Februari 2013

Penuuuh..*__*

Assalamu'alaikum,wr,wb.
Sobat Pembaca yang baik hatinya..*__*


Alhamdulillah hari ini genap sebulan Rumah Pelanggi Senja mewarnai dunia...(sihiiyy**)..
Oya selasa kemaren Rumah Pelangi Senja kedatangan teman baru lho sob, ada dek Irgi, dek Imam, dinda Zulaikha dan Vina, jadi hingga hari ini jumlah adik-adik dirumah pelangi senja ada 37 orang..__=))

Dan tau ngguaaak sob, kalau lagi full adek-adeknya datang semua, Rumah Pelangi Senja sesak bangetttttzzzz....Yaaahhh namanya juga ruanganya sempit sobb.....*ayuuk kaaak ruhmi gede'in lagi tu ruangan*^^..

Heemmm macem-mecem dech tingkahnyaa...
Ada yang nangkring dibangku...Menyindiri disudut ruangan sambil baca buku ( eh..buku "Belajar Selezat Cokelat jadi rebutan lho sobb)..ada yang nempel-nempel sama akuuh..ada yang sibuk lari sana-sini, ada yang bergelut, ada juga yang foto dengan berbagai ekspresi...ada jugaaa yang bengongg...

Wuiiihhhh..kalau udah ribut diluar kendali..langsung dech akuuh keluarin suara emass ku *pyuuh* ... "Diaaaaaaaaaaaaaaaaaaaammmm"...
heee..langsung disambut sama adik-adik "kaak suara kakak cempreng, sakit telinga dengernya"...
*asyemm lempar sendal nee anak*..__^

hemmm...apalagi kalau akang somay/bakso lewat.....adik-adik di RPS pada hebooh...."kaaak permisi dulu yaaahh" kabuuur ngejar tu akang somay..
Akuuh..*meringis doang sambil lihatin tu adik-adik*

Oya sobb, InsyaAllah mulai bulan ini RPS bakal ngasih reword kepada adik-adik yang hapalannya paling banyak lho...Alhamdulillah selama 1 bulan menghapal di RPS udah ada lho adik kita yang hapal 1/2 juz 30 ..Semoga saja dikemudian hari RPS bisa menambah daftar hafidz/hafidzah di indonesia..*Aamiin ya Rabb* (Hayoo..Kak Ruhmi nya kapan jadi Hafidzahh??-red)...InsyaAllah..=))

Naaah,,,jadi sobat pembaca yang baik hatinya, kalau mauu bantuin kaak Ruhmi untuk menyediakan rewordnya boleeeh banget ya kaaan kaaak ...*Ngareep..((*

Udaaahhh duluuu aaahhh..*__*

Sepenuh Cinta, 
Ruhmi Annisa' Jkasim
2 Rabiul Akhir 1434 / 1:30 PM 

Selasa, 12 Februari 2013

Sesungguhnya..

Sebenarnya hati ini cinta kepada Mu
Sebenarnya diri ini rindu kepada Mu
Tapi aku tidak mengerti
Mengapa cinta masih tak hadir
Tapi aku tidak mengerti
Mengapa rindu belum berbunga

Sesungguhnya walau kukutip
Semua permata di dasar lautan
Sesungguhnya walau kusiram
Dengan air hujan dari tujuh langit Mu
Namun cinta takkan hadir
Namun rindu takkan ber bunga

Kucuba menghulurkan
Sebuah hadiah kepada Mu
Tapi mungkin kerana isinya
Tidak sempurna tiada seri

Kucuba menyiramnya
Agar tumbuh dan berbunga
Tapi mungkin kerana airnya
Tidak sesegar telaga kauthar

Sesungguhnya walau kukutip
Semua permata di dasar lautan
Sesungguhnya walau kusiram
Dengan air hujan dari tujuh langit Mu
Namun cinta takkan hadir
Namun rindu takakan berbunga
Jika tidak mengharap rahmat Mu
Jika tidak menagih simpati
Pada Mu ya Allah

Tuhan hadiahkanlah kasih Mu kepadaku
Tuhan kurniakanlah rinduku kepada Mu
Moga kutahu
Syukurku hanyalah milik Mu..

*Lyrics by Raihan-Sesungguhnya* 

Senin, 11 Februari 2013

Kicau ku malam iniiiihhh..=))


Assalamualaikum,wr,wb. 

Hwoooww...
It's been a looooong time not writing something on my blooogggg.."((

Haiiiyyaaaakkkk...sobat pembaca, kepiye iki kabare?? sae mawon tohh??^^
Hemm..malam ini *diluarr buanyyak banget bintang-teruuuuuss???*..rumah pelangi senja kembali menyapa sobat pembaca neeh..yaak kita mau dengerin kak Ruhmi berkicau *huuuuuu turun-turun*...))

=It's me-Ruhmi..=
Baiklah kita mulai yaak *gosok2 tangan mau nulis panjang*
Anyway ini cerita ku setelah beberapa bulan dikampung halaman - Kota Dumai-Riau-Indonesia "Ayuuk visit Dumai dan rasakan sensasi kota Dumai yang membahana  Puannnnaaasss"..Hemmm.....
*mikir mau nulis apa....?

Krikk..

Krikk...

Krikkk..Kelamaaaan mikirnya..((*

Ahhaaaa...=)) kita cerita tentang kegiatan akuuuh (baca-aku-) yahh..
setelah akuuh memutuskan untuk berjuang dikampung halaman buanyyak bgt yang nanya pada kuuhh dengan berbagai redaksi " Lho mbak koq balik kedumai lagi??"- "Mbk ndaak jadi eSDuanya??"-" Jadi sekarang mbak kerja dimana??"-"Mbk jangan lupa undangan WU nya yaah"-"Mbk, apa kegiatanya sekarang"...*serasa seleb kelas atas guaah...pyuuuh((*
dan jawabanku rata-rata sama " InsyaAllah, mohon doa nya saja" ...*padahal hati akuuh... huaaannncuuur..hiksss*
Apapun yang terjadi itu adalah keputusan yang telah kuuh ambil, dan aku harus bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut, dan akuuh yakin apa yang terjadi adalah sebaik rencana yang telah Allah pilihkan untuk ku..*gerimis neeeh mata*..

Dan alhamdulillah akuuh merasa sangat bahagia saat ini, bisa membersamai perjuangan adik2 diRumah Pelangi Senja, keluarga ku, tetangga ku *idolla ku..=))*, adik Rohis di SMA N 3 Dumai..yaaah semua membawa warna yang berbeda dalam hidup ku..hingga memancarkan pesona cahaya yang menjernihkan jiwa..Uhibbuka lillah wa fillah....=))

=..=

Hemm..yaa memang nggak jarang sich..akuuh dapat pertanyaan dari beberapa tetangga dan teman-teman ku " Ndok, nggak coba PNS aja" atau " Nggak ngajar disekolah aja mbak??", atau "Mbak bisa bantu ngajar disini" atauuu " Lho, bimbingan belajarnya koq gratiisss, kan udah banyak muridnya, kasian donk tenaganya kalau nggak dibayar"..dan lainya laaahh..*biasanya  aku cuma nyengir aja sich kalau ditanya soal-soal itu*..

Koq rasanya sempit banget dunia ini kalau semua harus dinilai dari Uang atau Jabatan dan Pangkat..
Aaahh entahlah akuuh tidak terlalu mengerti dengan profiit dan laba seperti itu, yang ku tahu..
Aku hanya berusaha memberikan semua apa yang kupunya untuk sebanyak-banyak orang..
Inginya bermanfaat bagi banyak orang, tapi belum mampu..
Semoga saja difajar esok Allah memampukan diri ini untuk terus bisa berbagi dan bermanfaat bagi orang lain...

Dan sekarang, akuuh dan adik-adik dirumah pelangi senja masih terus berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsa ini...*ciaaaaahhhh Bangsa euyyy*


Okeeeh..=))sudah yaah...*Ngaaantuuuk..merem-merem nech nulisnya*

Assalamu'alaikum,wr,wb.


Sepenuh cinta,
Ruhmi Annisa JKasim



Rabu, 06 Februari 2013

Dan Biarkan Kuncupnya Mekar Jadi Bunga

Oleh Ust. M. Anis Matta, Lc

Ternyata obrolan kita tentang cinta belum selesai. Saya telah menyatakan sebelumnya betapa penting peranan kata itu dalam mengekspresikan kata cinta. Tapi itu bukan satu-satunya bentuk ekspresi cinta. Cinta merupakan sebentuk emosi manusiawi. Karena itu ia bersifat fluktuatif naik turun mengikuti semua anasir di dalam dan di luar di diri manusia yang empengaruhinya. Itulah sebabnya saya juga mengatakan, empertahankan dan merawat rasa cinta sesungguhnya jauh lebih sulit dari sekedar menumbuhkannya.Jadi obrolan kita belum selesai. Walaupun begitu, saya juga tidak merasakan adanya urgensi utk menjawab pertanyaan ini : apa itu cinta ? Itu terlalu filosofis. Saya lebih suka menjawab pertanyaan ini :

Bagaimana seharusnya anda mencintai ? Pertanyaan ini melekat erat dalam kehidupan individu kita.

Cinta itu bunga; bunga yang tumbuh mekar dalam taman hati kita. Taman itu adalah kebenaran. Apa yg dengan kuat menumbuhkan, mengembangkan,dan memekarkan bunga-bunga adalah air dan matahari. Air dan matahari adalah kebaikan. Air memberinya kesejukan dan ketenangan, tapi matahari memberinya gelora kehidupan. Cinta, dengan begitu, merupakan dinamika yg bergulir secara sadar di atas latar wadah perasaan kita.

Maka begitulah seharusnya anda mencintai; menyejukkan, menenangkan, namun juga menggelorakan. Dan semua makna itu terangkum dalam kata ini : menghidupkan. Anda mungkin dekat dengan peristiwa ini ; bagaimana istri anda melahirkan seorang bayi, lalu merawatnya, dan menumbuhkannya, mengembangkannya serta menjaganya. Ia dengan tulus berusaha memberinya kehidupan.

Bila anda ingin mencintai dengan kuat, maka anda harus mampu memperhatikan dengan baik, menerimanya apa adanya dengan tulus, lalu berusaha mengembangkannya semaksimal mungkin, kemudian merawatnya..menjaganya dengan sabar. Itulah rangkaian kerja besar para pecinta; pengenalan, penerimaan, pengembangan dan perawatan.
Apakah anda telah mengenal isteri anda dengan seksama ?
Apakah anda mengetahui dengan baik titik kekuatan dan kelemahannya ?
Apakah anda mengenal kecenderungan-kecenderungannya ?
Apakah anda mengenal pola-pola ungkapannya; melalui pemaknaan khusus dalam penggunaan kata, melalui gerak motorik refleksinya, melalui isyarat rona wajahnya, melalui tatapannya, melalui sudut matanya?
Apakah anda dapat merasakan getaran jiwanya, saat ia suka dan saat ia benci, saat ia takut dan begitu membutuhkan perlindungan ?

Apakah anda dapat melihat gelombang-gelombang mimpi-mimpinya,harapan-harapannya ?
Sekarang perhatikanlah bagaimana tingkat pengenalan Rosululloh saw terhadap istrinya, Aisyah. Suatu waktu beliau berkata, " Wahai Aisyah, aku tahu kapan saatnya kamu ridha dan kapan saatnya kamu marah padaku. Jika kamu ridha, maka kamu akan memanggilku dengan sebutan : Ya Rosulullah ! tapi jika kamu marah padaku, kamu akan memanggilku dengan sebutan " Ya Muhammad".
Apakah beda antara Rosululloh dan Muhammad kalau toh obyeknya itu-itu saja ?
Tapi Aisyah telah memberikan pemaknaan khusus ketika ia menggunakan kata yang satu pada situasi jiwa yang lain.

Pengenalan yang baik harus disertai penerimaan yang utuh. Anda harus mampu menerimanya apa adanya. Apa yang sering menghambat dlm proses penerimaan total itu adalah pengenalan yang tidak utuh atau "obsesi" yang berlebihan terhadap fisik.
Anda tidak akan pernah dapat mencintai seseorang secara kuat dan dalam kecuali jika anda dapat menerima apa adanya. Dan ini tidak selalu berarti bahwa anda menyukai kekurangan dan kelemahannya. Ini lebih berarti bahwa kelemahan dan kekurangan bukanlah kondisi akhir kepribadiannya, dan selalu ada peluang untuk berubah dan berkembang. Dengan perasaan itulah seorang ibu melihat bayinya. Apakah yg ia harap dari bayi kecil itu ketika ia merawatnya, menjaganya, dan menumbuhkannya? Apakah ia yakin bahwa kelak anak itu akan membalas kebaikannya ? Tidak. Semua yg ada dlm jiwanya adalah keyakinan bahwa bayi ini punya peluang utk berubah dan berkembang. Dan karenanya ia menyimpan harapan besar dlm hatinya bahwa kelak hari-hari jugalah yg akan menjadikan segalanya lebih baik. Penerimaan positif itulah yang mengantar kita pada kerja mencintai selanjutnya ; pengembangan.

Pada mulanya seorang wanita adalah kuncup yg tertutup. Ketika ia memasuki rumah anda, memasuki wilayah kekuasaan anda, menjadi istri anda, menjadi ibu anak-anak anda; Andalah yg bertugas membuka kelopak kuncup itu, meniupnya perlahan, agar ia mekar menjadi bunga. Andalah yg harus menyirami bunga itu dengan air kebaikan, membuka semua pintu hati anda baginya, agar ia dapat menikmati cahaya matahari yg akan memberinya gelora kehidupan. Hanya dengan kebaikanlah bunga-bunga cinta bersemi. 

Dan ungkapan " Aku Cinta Kamu " boleh jadi akan kehilangan makna ketika ia dikelilingi perlakuan yang tidak simpatik dan mengembangkan. Apa yg harus anda berikan kepada istri anda adalah peluang utk berkembang, keberanian menyaksikan perkembangannya tanpa harus merasa superioritas anda terganggu. Ini tidak berarti anda harus memberi semua yang ia senangi, tapi berikanlah apa yg ia butuhkan.
Tetapi setiap perkembangan harus tetap berjalan dlm keseimbangan.

Dan inilah fungsi perawatan dari rasa cinta. Tidak boleh ada perkembangan yang mengganggu posisi dan komunikasi. Itulah sebabnya terkadang anda perlu memotong sejumlah yg sudah kepanjangan agar tetap terlihat serasi dan harmoni.
Hidup adalah simponi yg kita mainkan dengan indah.
Maka, duduklah sejenak bersama dengan istri anda, tatap matanya lamat-lamat, dengarkan suara batinnya, getaran nuraninya, dan diam-diam bertanyalah pada diri sendiri :
Apakah ia telah menjadi lebih baik sejak hidup bersama dengan anda ?

Mungkinkah suatu saat ia akan mengucapkan puisi Iqbal tentang gurunya :
DAN NAFAS CINTANYA MENIUP KUNCUPKU...
MAKA IA MEKAR MENJADI BUNGA... :

Wallohu a'lam bish showab

Kamis, 31 Januari 2013

EdisiNarSiisss..euyyy..=))

Bismillahirrahmanirrahim..

Heuuuuuhhhh..
Ciaaahhhh....*apaaansih*

Nongol LagiNeh....*=))
Kali ini Edisi ''Buuncheeeeeeeeeeeessss'' adik2 RumahPelangiSenja....))kakaknyajuga...pyuuuuhhh^^((

"aaaaaaaaaaaaaaaa"...*disorakin orang sekampung teriak2 ngaaak jelas...''____((


Yang Lain Pada Main Sepedahhh..Kita Memoriiiiiiii..=,=

weeeww...Bidadari *Gubraaakkk* nya RumahPelangiSenja....

Senja jingga yang menyejukan kalbu...*halaaaahhh ngaaak nyambung samaNeFotohhh*#

Foto Akuuh ngaaak adaaa....*kemaren kemana yaaahh???*...

ni neeeehhh..Murid akuuuh yang Paling Nyentriiikkk...*=))..*RomiPeaceeeee*

Bersama para calon Mujahiiddd..InsyaAllah...

Addduuuuuuuhhhh Kak...Mbaknya lagi nerangin materi..di jepret2 sendiriii...*ikuuuuuutttaandunkkk*


Waaahhhh...manis2 ya adik2 di RumahPelangiSenja...__''))

Baiklah kita pamit dulluyaaahhhh...

Sepenuh Cinta,
Ruhmi Annisa JKasim & all creeww RPS
08.43 wib---time di blog ini salaaaaahh, bingung ngaturnyaaaa^((...))


Minggu, 27 Januari 2013

Gallery Pelangi Senja

Assalamu'alaikum,wr,wb.
Khaifahaluq sobat pembaca..?
Semoga sobat pembaca sehat dan selalu dalam keberkahan Allah ya...

Rumah pelangi senja nyapa legi ne..heee..
Alhamdulillah sampai hari ini (Ahad, 27 Januari 2013 maksud nye) adik-adik dirumah pelangi senja udah 30 orang...dan insyaAllah kedepanya akan bertambah lagi..alhamdulillah ya sobat..^^
Saat ini kak ruhmi juga lagi ekspansi tuhhh...dan alhamdulillah ada beberapa TPQ yang mau joint untuk beberapa agenda...((yeee..semakin rameee..-red))..nah sobat pembaca doakan aja ya semoga kedepanya Rumah Pelangi Senja bisa  memberikan kontribusi yang banyak untuk adik-adik dikota Dumai, dan bagi sobat yang ngerasa dari kota Dumai dan sekitarnya dan punya adik..sok atuhh mangga diajakin kerumah pelangi senja..atau sobat pembaca mau jadi relawan juga boleh..^^(soalnya kak ruhmi udah mulai cetarr ne lihat adik-adiknya yang iiiihhhhhhh...geraaaammm...-red).

Dan untuk kegiatan dirumah pelangi senja juga berjalan dengan lancar..mulai dari tilawah Qur'an, Menghapal Al-Qur'an (alhamdulillah rata-rata adiknya udah sampai surah Al-Aadiyaat lho sobat.."2 ayat /hari siapa takuuut-kata salah seorang dari mereka"..), materi, belajar sampai outbond dan olah raga..alhamdulillah adik-adiknya pada seneng nich sobaaat..^))
Jadi tunggu apa lagi..jom lah gabung dengan kami-kami ne..^^

Upssszzz..ada yang lupa ne..alhamdulillah beberapa hari yang lalu kak ruhmi dapat kiriman amunisi dari sahabat kita di SMPIT Madani Pekanbaru...jadi bisa buat bekal adik-adik di rumah pelangi senja dunk..(("Terimakasih Mujahid kecil ku"..kak ruhmi sampai terharu biru membaca surat dan menerima hadiah dari sahabat kita di SMPIT Madani-red))..^^
Oya satu lagi sobat, buat sobat pembaca yang tertarik dan berminat atau ingin mendirikan bimbingan belajar seperti rumah pelangi senja dengan konsep dan kegiatan yang sama..waah boleh banget sobat..jangan takut dibilang plagiaat..(soalnya belum ada hak cipta nya..hehe-red)...kita dukung koq, malahan kata kak ruhmi kalau bisa Rumah Pelangi Senja ada disetiap daerah, agar kebaikan yang InsyaAllah tercipta di Rumah Pelangi Senja dapat dirasakan dan bermanfaat untuk banyak orang..^^

Naaahh sobat pembaca..(naahhh terus neng-red)..lihatt ruangan belajar rumah pelangi senja yuuukkk..
















Sobat, kita pamit dulu yee, lain kesempatan kita berkicau lagi..
Sugeng Dhaluu..
Assalamu'alaikum,wr,wb...sobat...^^

Sepenuh Cinta,
Ruhmi Annisa' JKasim
& all Crew Rumah Pelangi Senja

Minggu, 20 Januari 2013

Profil Kami..

Assalamu'alaiku,.wr.wb.

Sobat pembaca yang baik hatinya..^^
Alhamdulillah perkembangan bimbingan belajar Rumah Pelangi Senja luar biasa lho sobat..Alhamdulillah saban hari adik-adiknya bertambah...(yeyeyee...-red). Naaah sobat pembaca kenalan yuuk sama teman-teman di rumah pelangi senja...(hayuuuuukkk-red)

1. Agung Prayitno, adik kita yang satu ini sekarang duduk dikelas 2 SMP, senang bermain bola dan cita-citanya ingin menjadi seorang cheff lho, luar biasakan ...^^
2. Dedek Nurdiasyah, pemuda campuran jawa batak ini sekarang duduk dikelas 1 SMP, katanya kalau
udah gede' pingin jadi seperi Kaka..siapa ya..??(pemain bola neng..-red)
3. Muhammad Wisnu, pingin jadi polisi kaaakk...katanya dengan lantang, adik kita ini sekarang duduk dikelas 2 SD, dan hapalanya lumayan banyak lho sob..
4. Romi Iswanto, suka banget dandan kayak artis2 korea...huiiiihh apa lagi gaya rabutnya....yaaa katanya biar keren kaaak...mimpi nya jadi Angkatan Laut, suka dengerin lagu yang melo...^(
5. M. Zia Ulhaq, panggil Ziddan aja kaaaakk...sejarah punya cerita sang ayah suka banget sama Ziddan si pemain bola, alhasil sang anak pun jadi korbanya dech..hehe.. remaja berkulit hitam manis ini sedang menempuh pendidikan di SMPIT, bercita menjadi Angkatan Laut.
6. M. Alfian, sering disapa Avii..adik yang satu ini sekarang kelas 3 SD, cerdas dan lucu lhho sobbb...kalau udah besar nanti pinginya jadi PNS aja kaaakkk..soalnya banyak Gajinyaaa..(gubraaakkkkk-red)
7. Zulfani, Naaaahh adik kita yang satu ini punya cita-cita yang cetttarrr sob, Pingin jadi Bos Supir Tanki...hehe, Sekarang kelas 5 SD, suka banget gangguin temanya kalau lagi belajarrrrr...
8. Ilham, kelas 1 SD..lucu da imut...santuuuun banget pokok nya..
9. Arif Sulaiman, pendiem tapi smart..pingin jadi ustadz katanya..(Amin ya Rabb)
10. Agil Prasetyo, si kecil dengan rambut nya yag ikal ini baru berusia 4 tahun lho..suka senyum2 kalau diajari mengeja huruf..
11. Randi, cita-citanya jadi polosi..kelas 3 SD..paling kuaaaattt suaranya....
12. M.Syukron, panggil Kukon aja yeeee....mau jadi guru kalau udah besar nanti kaaaak..
13. Siti Murfadhilla, adiik nya lembuut bangettt...Dokter adalah impianya, sekarang kelas 1 SMP, hobinya masakkk (wanita bangetzzz yaaa-red)
14. Meysha Zia Eki Putri, akrab disapa echa..kelas 2 SMP..main Laptop jadi kegemaranya..(main laptop??? Fb-an, Game2-an, ngetiiiikk kali***-red), bercita-cita menjadi seorang Polwan..
15. Meyshi Zia Dwi Putri, naaah in kembaran Acha..di sapa Echi...sedikit berbeda dari echa..si echi lebih kalem dan kewanitaan bgttzz, cita2 nya Dokter/Suster/Bidan.
16. Putri Setyawati, cita -cita nya jadi guru SBK (kesenian), soalnya ndak susah ngajarnya..ngaak ngitung2..hehe, kelas 2 SD dan suka banget jajan.
17. Fadharani Annisa, disapa Nisa..eh Nicha kaaaakk..(uhhh anak sekarang ye-red)..cita-citanya jadi Guru, hobinya menggambar..
18. Faricha Afiv, yuuk sapa Afiv aja..kelas 6 SD ini pingin jadi Guru (waaahh sepertinya banyak penerus nee neng-red..Merdeka Guru), suka main gameeeezz
19. Arini Syafitri, akrab disapa Ririn, kelas 2 SD, bercita-cita menjadi Guru
20. Nadya Asmawati, suka menggambar kaligrafi, kelas 6 SD..Guru juga lhoo
21. Febby, kelas 4 SD, pemaluuuu..
22. Raihan Zulisa, Lisa aja manggilnya..kelas 1 SD..mau jadi Guluuuu..(hihihihh-red)
23. Niken, si imut yang satu ini..wuuuiiihhh lumayan juga membimbingnya..
24. Afika Ziana Putri, si cereweeet yang satu ini mau jagi guruuu jugaa, suka bertanya dan cerdas.
25. Rita Rahayu, Akrab disapa Rita, kelas 1 SMP, cita-citanya Guru juga..^))

Sobat pembaca udah pada kenal kan dengan adik-adik kita di Rumah Pelangi Senja...(kenalan dengan kakak nya juga dunk..-red)...
Baiklah yuuk intip sedikit profil kakak kita ini...(sihiiiiyyyy-red)
Ruhmi Annisa' JKasim, nama Pena (ciaaaahhh kayak penulis aja neng-red) dari Ruhmiatun, S.Pd, dilahirkan di Aceh, 29 November 1990,,eitsss tapi kakak kita yang satu ini asli Jawa lho, ya cuma numpang lahir aja di Aceh. Alhamdulillah kak Ruhmi telah menyelesaikan study S1 nya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan-Universitas Riau. Kesibukanya saat ini menjadi pembimbing dan sahabat di Rumah Pelangi Senja, Mentor Rohis SMA N 3 Dumai, selain itu kak Ruhmi juga sedang merintis sebuah yayasan pendidikan di kota Dumai (Cemunguuuuddd-red). Nahhh kakak kita ini punya hobby nulis lho..ya nulis apa aja..katanya sich Nulis itu Cinta..kak ruhmi juga sempat tergabung di Training Kepenulisan FLP angkatan 8..heeee..tapi ndak sampai tuntas..karena harus kembali kekampung tercinta-Dumai. Oya sob...akhir-akhir ini kak ruhmi lagi giat-giatnya belajar dunia anak, impianya sich pingin dapat Beasiswa S2 PAUD (banting stirrr ne ceritanya, dari pendidikan ekonomi ke PAUD-red), salah satu Grand Desain Impianya Membangun Yayasan Pendidikan Islam terbaik dan berlualitas di kota Dumai tapi ndak mahal, jadi semua kalangan bisa menikmati pendidikan yang berkualitas... (InsyaAllah..Amin ya Rabb)...^^

Nahhh..gimaa sob...udah kenal kan dengan kak Ruhmi dan adik-adik di Rumah Pelangi senja..jangan lupa doakan semua mimpi adik-adik di rumah pelangi senja dan kak Ruhmi yee sob...

Oke dech sob...kita amit dulu yeee...mau ngerjain PR ne...hihiihi...^^


Sepenuh Cinta, 
Ruhmi Annisa JKasim & all crew Rumah Pelangi Senja




Senin, 14 Januari 2013

We...Rumah Pelangi Senja

Assalamu'alaikum,wr,wb.
Hayhayy..sobat pembaca..

Hemmm rumah pelangi senja kembali menyapa ne...
Alhamdulillah hari ini 2 Rabiul Awal 1434 H "Bimbingan Belajar Rumah Pelangi Senja"  resmi dibuka dan alhamdulillah dapat sambutan yang hangattt dari anak-anak sekitar..(cieeehhh si neng lagi semangat ne, soalnya sinyal lagi Oke..-red).Bimbingan belajar rumah pelangi senja ini dirintis oleh kak Ruhmi Annisa' Jkasim (ehem2..ciyusss-red) dengan tujuan untuk memberikan bimbingan dan pembelajaran bagi anak-anak yang putus sekolah serta adik-adik usia TK-SD-SMP dan InsyaAllah gratiis lhoo sob.  Rumah pelangi senja ini bermarkaz di jalan Panti Asuhan-Bagan Besar-Dumai, tepatnya di Perumnas.Nah kurikulum yang digunakan mengacu pada proses pembelajaran aktif dan kreatif serta pembentukan karakter yang islami dalam diri anak. 

Di rumah belajar pelangi senja kami tidak hanya belajar lho, but buanyakk lagi agenda seruu yang insyaAllah bermanfaat.....
Hayuuk intip apa aja sich kegiatan yang ada di rumah pelangi senja..^^


Waktu
Hari
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum'at
Sabtu
16.15-16.25
Ice Breaking
·1. NoBar 
 2. English Club
·3. Outbond dan
 4. Games
· 5. Jalan-Jalan 

16.25-16.35
Membaca Al-Qur’an
16.35-16.45
Menghapal Ayat
16.45-17.15

Ibadah
ku
Akhlak
ku
Al-Qur'an
ku
Karya
ku
Ling-
kungan Ku
17.15-17.45
Diskusi dan Pembahasan PR

Ice Breaking yang berisi tentang motivasi singkat, kemudian dilanjutkan dengan membaca Al-Qur'an, next ada mengahapal Al-Qur'an satu hari just dua ayat lho sob..(nah sobat pembaca satu hari berapa ayat..hayoo???-red), kemudian dilanjutkan dengan materi yang saban harinya berganti ada Ibadah Ku yang berupa tata cara wudhu, tayamum, sholat, sholat jenazah,puasa dan lainya. Akhlak Ku berupa adab-adab dalam kehidupan sehari-hari, seperti adab kepada kedua orang tua, adab makan, adab bertamu dan lainya. Al-Qur'an Ku belajar tajwid serta hukum-hukum bacaan Al-Qur'an. Karya Ku mengembangkan kretifitas anak melalui menggambar, menulis puisi, drama, kaligrafi. Lingkungan ku belajar memanfaatkan lingkungan dengan sebaik mungkin, seperti mendaur ulang sampah. Dan yang terakhir ada Diskusi dan Pembahasan tugas-tugas sekolah, serta penjelasan beberapa materi pelajaran sekolah yang kurang difahami. (ehh..tau nggak sob..padahal si neng mumet tu..kalau ditanyain soal pelajaran IPA-red)
And Than, khusus hari sabtu kita bakal seru-seruuan ni sob...boleh milih dech..mau english club atau out bond...hmmmm..atau nonton bareng...jalan-jalan juga boleh..yang pasti InsyaAllah bermanfaat dech...

Oya...dirumah pelangi senja juga ada taman baca nya lho...jadi sobat pembaca yang ingin mampir ke rumah pelangi senja untuk sekedar membaca atau just say hello..sokk atuh..mangga..datang aja ye...dan mohon doa ya sobat pembaca semoga kehadiran rumah pelangi senja ini bermanfaat untuk ummat dan bisa menjadi yayasan pendidikan yang mendunia (jiaaaaaahhh beneran neng..??cetaarrr dech-red)

Upzzz..hampir lupa nee..buat sobat pembaca yang ingin menyumbangkan bukunya...wah boleh banget sob...hubungi aja kak Ruhmi Annisa' Jkasim yee..follow twitter@ruhmi_jkasim, atau ewat e-mail arrahmi_annisa@yahoo.com

Waaahhhh..udah dulu ye sobat pembaca..
Assalamu'alaikum,wr,wb.
Sepenuh Cinta,
Ruhmi Annisa' JKasim

chreeessss bareng adik-adik di rumah pelangi senja..^^